Mazda RX-8 Blogger Template

This is Description

Minggu, 27 Juni 2010

मेरावत रेम cakram

Mobil-mobil baru sekarang ini boleh dibilang sudah menggunakan Rem Cakram, terutama bagian depan. Ada pula yang keempat roda sudah dilengkapi sistem itu.

Perangkat utamanya terdiri dari piringan cakram dan Kampas Rem (brake pad) yang digerakkan oleh kaliper. Sebagai 'perpanjangan tangan' sistem hidraulis rem, kaliper memiliki ujung pada piston penekan. Desainnya (bentuk dan dimensi) utamanya menyesuaikan ruang sesuai mounting rem mobil tertentu. Jadi, jika kaliper tidak ada istilah universal alias bisa dipakai mobil jenis apa saja.

Untuk bikin pakem rem, biasanya karena mesin sudah dimodifikasi dengan melebarkan diameter cakram dan luas permukaan Kampas Rem. Dengan memperbesar Kanvas Rem, sudah pasti hal itu membutuhkan jumlah piston yang memadai.

Nah, piston pada kaliper suka disebut pot. Di pasaran tersedia 5 jenis pot, dimulai dari tunggal (single pot), 2 pot, 4 pot, 6 pot, dan 8 pot. Adapun yang single dan double pot adanya cuma versi OEM.

Terpenting lagi, bila Rem Cakram yang sudah memakai sistem disc brake tidak dirawat, nyawa taruhannya. Nih, langkah perawatannya dan bisa dikerjakan sendiri.

1.Disc cleaner
Setiap menempuh 10.000 km bersihkan debu-debu dengan disc cleaner berupa cairan dengan cara disemprot. Debu dan kotoran akan rontok. Untuk hasil maksimal, setelah disemprot, lap dengan kain.

2. Ampelas dan bubut
Biasanya bila sudah menempuh 100.000 km, selain sil-sil rem diganti, Kanvas Rem dan cakram diampelas agar permukaan tetap rata. Bisa juga jarak tempuh di bawah itu bila rem sudah menimbulkan bunyi decit lantaran Kampas Rem Cakram sudah tipis, berdebu atau permukaan cakram tidak rata. Lihat Cakram Motor dan Kanvas Kopling.

Jika cakram yang tidak rata, diatasinya dengan dibutut. Tapi ingat batas maksimumnya, bila sudah terlalu tipis atau retak, cakram sebaiknya diganti.

3. Minyak rem
Isi dan ganti setiap menempuh 20.000 km. Minyak rem yang terlalu lama, kandungan airnya makin tinggi, apalagi kualitas minyak rem kurang bagus. Hasilnya, titik didih kian rendah mengakibatkan performa rem tidak bagus. Lihat Kampas Rem Cakram

4. Kualitas minyak rem
Pada kemasan minyak rem ada tulisan DOT (Department of Tranportation) dibarengi dengan angka, itu menunjukkan tingkat kekentalan dan titik didihnya. Semisal DOT 3, 4, dan 5, sama dengan perbedaan kaliper rem 4 sampai 8 pot. Semakin tinggi spek pot, pemakaian minyak remnya menggunakan DOT yang tinggi.

Untuk rem standar bisa menggunakan DOT 3 atau 4. Lain jika sistem penghenti laju sudah dimodifikasi untuk mengimbangi tenaga mesin yang besar, pakai DOT5 karena bahannya menggunakan silikon. Selain titik didih tinggi, tidak mudah menguap. (Rudy)

sumber: Kompas.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Kampas Rem - Kanvas Rem - Rem Cakram - Cakram Motor - Kanvas Kopling - Kampas Kopling - Rem Motor - Kampas Rem Cakram - Kampas Rem Motor dan Kampas Rem & Kanvas Kopling : Kampas Rem Cakram & Kampas Rem Motor Majalengka Jawa Barat di 88db.com

Panduan Perawatan Motor - Efek Telat Ganti Kampas Rem





Jangan sampai cakram baret

Telat ganti kampas rem cakram bisa berakibat fatal. Kampas rem yang sudah habis lapisan asbesnya bisa mengakibatkan sepatu kampas rem yang terbuat dari besi bergesekan langsung dengan piringan cakram (disk brake). Alhasil saat direm besi ketemu besi jadinya piringan cakram baret.

Baret tentunya membuat piringan cakram jadi rusak dan tampangnya jadi jelek, selain itu piringan cakram baret juga mengakibatkan kampas rem baru yang dipasang akan cepat habis. "Karena permukaannya tidak sama licinnya, permukaan piringan cakram yang baret lebih kasar sehingga akan menggerus asbes kampas rem lebih keras," jelas Handy Hariko, Technical Manager Astra Honda Motor.

"Permukaan piringan cakram yang baret atau bergelombang juga bisa membuat pengereman jadi kurang pakem," lanjut Handy sambil menjelaskan kalau jepitan kampas rem ke piringan cakram jadi tidak sempurna. Lalu kalau sudah terlanjur telat ganti kampas rem giman dong?

"Lebih baik piringan cakramnya terlebih dahulu agar baret atau gelombangnya hilang, baru setelah itu pasang kampas yang baru," jawab pria yang rajin mondar-mandir di One Make Race Honda ini. Tapi jangan hepi dulu, main slep piringan cakram juga bisa membuat piringan cakram jadi lebih tipis. Nah lo, tetap aja rugi kan? Makanya jangan telat ganti kampas rem.

Lakukan Pengecekan Rutin


Pantau lewat kaliper

Untuk antisipasi ada baiknya dilakukan pengecekan berkala. Caranya mudah, yang pertama bisa dengan mengintip dari bagian belakang kaliper. Dari situ akan terlihat ketebalan kampas rem, kalau kira-kira sudah tipis bisa langsung diganti.

"Atau rasakan dengan menarik tuas remnya, kalau sudah tuas rem sudah mulai dalam saat ditekan itu tandanya kampas rem sudah tipis," terang Hendy. Gampang kan?

TIPS: Hindari 'Rem Blong' dengan perawatan pribadi

Bagi para pengguna kendaraan bermotor, fungsi rem sangat penting dan tak bisa ditawar lagi. Rem adalah komponen keselamatan yang paling utama bagi para pengendara kendaraan bermotor. Untuk itu, kondisi rem haruslah selalu bekerja dengan sempurna, agar kita terhindar dari insiden 'rem blong' yang akhirnya berbuah petaka. Merawat dan memperbaiki rem sebenarnya lebih sederhana dibanding mesin atau sistem kelistrikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengendara agar rem mobilnya berfungsi sebagaimana mestinya:

Brake shoe atau kampas rem

Untuk mengetahui kondisi kampas rem bisa dilakukan dengan menjalankan mobil pada kecepatan rendah sambil menekan setengah pedal rem. Buka jendela dan perhatikan dengan seksama suara pergesekannya. Baik mobil yang menggunakan sistem rem cakram (disc) atau drum akan mengeluarkan suara gesekan metal apabila kampas rem telah habis. Bila hal itu terjadi, segera ganti kampas rem dengan produk baru yang dianjurkan pihak pabrikan untuk mendapatkan pengereman yang maksimal. Sebab, apabila kampas yang habis tetap dibiarkan terpasang, dapat menyebabkan pengikisan pada cakram atau dinding atas drum. Bila sudah terkikis, tentunya biaya yang harus dikeluarkan akan jauh lebih mahal.

Tromol (drum)
Saat ini masih banyak mobil yang menggunakan sistem rem tromol atau drum. Bila jarang dibersihkan, apalagi sering melalui genangan air, akan mudah timbulnya karat pada rem tromol. Segera bersihkan karat yang ada pada pelindung debu (dust cover) dengan amplas halus. Bersihkan pula sisa-sia karat yang menempel pada kampas rem dengan amplas yang sama. Kemudian lumuri minyak pelumas pada bagian-bagian yang mengalami pergesekan. Hati-hati saat memasang kembali rangkaian rem tersebut atau minta bengkel kepercayaan Anda untuk melakukannya. Bila sudah dipasang kembali, cobalah berjalan lambat untuk menguji kembali keakuratan kerja rem.

Pengikisan cakram dan drum
Bila pengikisan cakram atau drum sudah terjadi akibat kampas rem yang sudah habis, Anda bisa membawa mobil Anda ke tukang bubut untuk dibubut kembali. Hanya saja perlu dipertimbangkan secara matang untuk menentukan apakah perlu dibubut kembali atau diganti baru. Kesalahan ukuran pembubutan bisa berakibat fatal, karena rem sangat mungkin tidak bekerja maksimal.

Minyak rem
Pelumas rem ibarat jantung dari sistem pengereman. Untuk itu volume minyak rem dalam master rem harus selalu pada level yang ditentukan. Untuk mengetahui jumlah minyak rem yang sesuai, bisa dilihat pada garis kontrol ketinggian minyak rem di botolnya.

Master rem

Sistem pengereman yang kurang maksimal atau tidak pakem bisa diakibatkan tidak efektifnya kinerja master rem. Biasanya disebabkan karena tekanan minyak rem di dalam master rem berkurang. Untuk mengembalikan tekanan tersebut bisa dilakukan dengan mengatur kembali tekanan angin di dalam master rem. Untuk itu, siapkan kunci pas untuk membuka baut master silinder-nya. Sebelum baut dibuka, minta tolong rekan Anda untuk membantu mengocok pedal rem. Ketika pijakan berulang-ulang pada pedal rem berada di bawah, mintalah rekan Anda tersebut untuk menahan pijakannya, sementara Anda mengendurkan baut master silinder. Dengan cara ini minyak rem akan memancar dan Anda harus segera cepat mengencangkannya baut itu kembali. Minta teman Anda untuk mengulangi pijakan pada pedal rem. Bila pijakan paling akhir sudah tidak terlalu dalam, maka perbaikan yang Anda lakukan sudah benar.

Rem tangan

Lakukan inspeksi kabel pada handbrake (rem tangan). Pada gerigi handbrake, Anda bisa melumurinya dengan gel pelumas atau grease (gemuk). Sedangkan kabelnya sendiri dapat dilumuri minyak pelumas. Periksa level panjang kabel melalui tuas handbrake. Jika tarikannya terlalu tinggi, Anda dapat menguranginya melalui baut pengontrol. Gerakkan tuas handbrake berulang-ulang agar gel pelumas dan minyak pelumas merata. Bila tarikan tuas handbrake sudah pendek, tapi cengkeraman rem masih kurang baik, maka artinya kampas rem sudah haus dan minta diganti.